asmak motivation


PENGEMBANGAN BITTER CACAO SEBAGAI SPECIALTY PRODUCT DI KABUPATEN JEMBER

Diajukan guna memenuhi persyaratan mengikuti lomba karya tulis mahasiswa (LKTM)

Disusun oleh :

Asmak Afriliana

Anwar Suhadi

PROGRAM BEASISWA UNGGULAN BERBASIS KOPI KAKAO

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2008

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan modern saat ini kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat semakin meningkat, tuntutan terhadap bahan pangan telah bergeser dari tuntutan sebelumnya, dasar pertimbangan konsumen saat ini dalam memilih bahan pangan bukan hanya sekadar untuk mendapatkan kenyang, kandungan gizi maupun kelezatannya, tetapi juga pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh (Goldberg, 1994). Fungsi pangan yang utama bagi manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, sesuai dengan jenis kelamin, usia, aktivitas fisik, dan bobot tubuh. Fungsi pangan yang demikian dikenal dengan istilah fungsi tersier (tertiary function).

Saat ini banyak dipopulerkan bahan pangan yang mempunyai fungsi fisiologis tertentu di dalam tubuh, misalnya untuk menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol, menurunkan kadar gula darah, meningkatkan penyerapan kalsium, dan lain-lain. Semakin tinggi tingkat kemakmuran dan kesadaran seseorang terhadap kesehatan, maka tuntutan terhadap ketiga fungsi bahan pangan tersebut akan semakin tinggi pula.

Salah satu dari sekian banyak hasil penelitian terkini membuktikan bahwa tanaman kakao (Theobroma cacao) sebagai bahan baku produk-produk olahan cokelat banyak mengandung senyawa-senyawa bioaktif salah satunya adalah senyawa flavonoid. Dari sekian banyak jenis varietas kakao yang paling banyak mengandung senyawa flavonoid adalah bitter cacao.Dari informasi tersebut bitter cacao termasuk pangan fungsional yang sangat baik untuk kesehatan dan dapat dijadikan sebagai specialty product (Anonim, 2007).

Kabupaten Jember dengan luas lahan perkebunan kakao seluas 4.641 hektar yang diusahakan oleh perusahaan perkebunan seperti PTPN XII mengelola 4 kebun dengan luas 3.914 hektar, 3 kebun seluas 216 hektar dikelola oleh PDP dan sebanyak 5 kebun dikelola oleh swasta dengan luas areal 511 hektar. Dalam setiap hektarnya produktivitas tanaman perkebunan kakao yang dikelola oleh PTPN XII mencapai 3,27 ton (Anonim, 2008). Dari potensi tanaman kakao tersebut peluang untuk dihasilkan suatu specialty product khususnya bitter cacao sebagai produk andalan Kabupaten Jember yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat modern akan pangan fungsional sangatlah terbuka lebar. Trend pangan fungsional tidak hanya berkembang di negara-negara maju saja, akan tetapi sudah berkembang di hampir semua negara di dunia. Hal ini mengakibatkan perdagangan produk dengan spesialisasi (specialty product) yang berbasis varietas lokal mempunyai tempat tersendiri dan nilai lebih di mata konsumen.

Selama ini Indonesia telah menjadi pemasok kebutuhan bahan baku kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Di sisi lain konsumsi biji kakao dunia sedikit berfluktuasi dengan kecenderungan terus meningkat, sehingga beberapa tahun terakhir terjadi defisit produksi. Negara konsumen utama biji kakao dunia adalah Belanda dengan tingkat konsumsi 440.000 ton. Konsumen utama lainnya adalah Amerika Serikat, Pantai Gading, Brazil dan Jerman dengan konsumsi masingmasing 410.000 ton, 285.000 ton, 200.000 ton dan 190.000 ton per tahun (Guenadi H, 2005). Hal ini mengakibatkan peluang pangsa pasar produk kakao Indonesia semakin meluas di level Internasional. Terlebih jika Indonesia dapat mengekspor bitter cacao sebagai specialty product yang berperan dalam kesehatan (functional food) yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dunia saat ini. Maka dari itu perlu adanya upaya-upaya lebih lanjut dari semua stake holders (petani, pedagang, industri, pemerintah dan eksportir) terhadap pengembangan bitter cacao sebagai specialty product di Kabupaten Jember.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah pengembangan bitter cacao sebagai specialty product di Kabupaten Jember ini adalah:

  1. Memaparkan potensi bitter cacao sebagai specialty product di Kabupaten Jember.
  2. Memaparkan solusi serta cara mengembangkan potensi bitter cacao sebagai specialty product di Kabupaten Jember.
  3. Memaparkan potensi pasar bitter cacao Jember di pasar Internasional.

Adapun manfaat dari penulisan karya ilmiah pengembangan bitter cacao sebagai specialty product di Kabupaten Jember adalah:

  1. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya makanan sehat (makanan fungsional).
  2. Meningkatkan citra dan image bitter cacao di Kabupaten Jember.
  3. Mendorong meningkatnya nilai tambah kakao sebagai specialty product.
  4. Meningkatkan kesejahteraan petani kakao di Kabupaten Jember.


0 Responses